Komisi I DPRD Paser Kunjungi Perumda Manuntung Sukses Balikpapan

Komisi I DPRD Paser Kunjungi Perumda Manuntung Sukses Balikpapan
-

DPRD Paser pada Alat Kelengkapan Dewan (AKD) Komisi I  mengunjungi Perumda (Perusahaan Umum Daerah) Manuntung Sukses Balikpapan, Jum'at (1/11/2024).

Komisi I yang di ketuai Kasri berkunjung dalam rangka study orientasi terkait dengan hadirnya toko penyeimbang di kota Balikpapan dan rombongan diterima  jajaran Direksi Perumda Manuntung Sukses Balikpapan.

Dalam kunjungan tersebut, Kasri mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi menginisiasi terbentuknya toko penyeimbang di beberapa Kabupaten/ Kota di Kaltim dan salah satunya di Balikpapan.

"Kami kemari ingin belajar serta ingin mengetahui apa maksud dari dibentuknya toko penyeimbang ini serta apa saja regulasi dalam pembentukan toko penyeimbang yang mana kota balikpapan menjadi salah satu daerah yang di pilih sebagai pengelolanya", ucap Kasri.

Terkait dengan pertanyaan tersebut, Direktur Utama (Dirut) Perumda Manuntung Sukses Andi Sangkuru mengatakan, toko penyeimbangnya diberi nama toko atau kios Gesit. Akronim dari dari Gerakan Stabilisasi Inflasi Terkendali.

“Kehadiran toko ini memang upaya pemerintah daerah untuk bisa mengendalikan inflasi,” katanya.

Tentu dengan mengemban fungsi tersebut jelasnya, ketersediaan stok komoditas di toko penyeimbang merupakan hal penting.

"Untuk diketahui, toko penyeimbang membangun kerja sama antar daerah untuk penyediaan komoditas. Terutama kategori bahan pokok penting (Bapokting) dan saat ini kerja sama sudah terjalin dengan Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan dan Jakarta, " sebut Andi. 

Sementara untuk hortikultura, suplai pasokan mengandalkan dari petani lokal binaan Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DP3) Balikpapan. Toko penyeimbang dibentuk seperti toko kelontongan.

“Namun kami diatur bahwa harga itu tidak boleh melebihi dari harga eceran tertinggi yang ditetapkan Dinas Perdagangan. Sehingga tetap ada selisih harga dengan pedagang sekitar." tuturnya. 

Terkait produk saat ini, Andi menyebutkan masih terbatas yakni beras, minyak goreng, gula, hingga hortikultura, dan perumda Manuntung Sukses juga mengatur jumlah pembelian barang selama awal operasional toko penyeimbang.

“Misal setiap pengunjung hanya boleh membeli beras dengan jumlah tertentu,” sebutnya. Dia menegaskan, toko penyeimbang hadir bukan untuk bersaing dengan masyarakat dan pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pedagang lokal.

“Kami hanya menjual komoditi pangan dengan harga terjangkau. Mengingat fungsi Perumda ikut berpartisipasi dalam pengendalian inflasi. Sehingga toko penyeimbang tak boleh menjual barang lebih mahal dari harga pasar, " tambahnya. (humas dprd) 

Related Posts